Selasa, 14 Desember 2010

Menjadi Seorang Pendidik Tidaklah Gampang

oleh Ramli, M.Pd


Syarat utama menjadi seorang guru perlu menguasai asas-asas didaktik (ilmu mengajar) agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif. Asas-asas didaktik yang harus dikuasai itu diantaranya adalah motivasi, aktivitas, peragaan, individualitas, lingkungan, dan kerja sama. Asas-asas tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi satu sama lainnya saling terkait atau saling mempengaruhi. Misalnya, motivasi belajar berkembang pada diri peserta didik, apabila mereka aktif (asas aktivitas), atau apabila guru menggunakan alat peraga (asas peragaan), atau mereka dibawa berkaryawisata ke luar sekolah (asas lingkungan).
Selain saling terkait, asas-asas itu juga berlaku untuk semua mata pelajaran, karena untuk mempelajari suatu mata pelajaran sudah barang tentu memerlukan motivasi atau dorongan untuk melaksanakan kegiatan, atau peserta didik harus mempunyai motivasi pada dirinya. Kegiatan pembelajan dalam suatu mata pelajaran harus ada interaksi antara pendidik dan peserta didik, interaksi tersebut akan efektif apabila peserta didik sendiri dengan aktif ikut serta dalam kegiatan pembelajaran. Begitu juga dengan peragaan, agar situasi belajar mengajar berjalan secara efektif perlu adanya alat peraga sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar, karena alat peraga mempunyai berbagai manfaat diantaranya sebagai pembangkit motivasi, menghemat waktu belajar, memantapkan hasil belajar, membantu anak yang ketinggalan, dan dapat menghilangkan verbalisme pada diri anak. Asas individualitas juga sangat dibutuhkan dalam mempelajari berbagai mata pelajaran, karena dalam kelompok belajar tentu akan terdapat keragaman individual peserta didik baik pada aspek kecerdasan, minat, sikap, motivasi belajar dan kebiasaan belajar, untuk itulah diperlukan asas individualitas agar dapat memberi pelajaran sedemikian rupa sehingga setiap anak maju menurut kesanggupan masing-masing. Dan dalam mempelajari suatu mata pelajaran perlu pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, hal ini dapat dilakukan dengan membawa peserta didik ke dalam lingkungan untuk keperluan pelajaran, misalnya wawancara, karyawisata, dan sebagainya, atau dengan membawa sumber-sumber dari lingkungan atau masyarakat ke dalam kelas untuk kepentingan pelajaran, misalnya mendatangkan nara sumber, atau menyelenggarakan pameran dan sebaginya. Selain asas-asas di atas dalam mempelajari suatu mata pelajaran parlu adanya kerjasama, baik antara guru dengan siswa maupun antara sesama siswa, misalnya dalam kegiatan kerja kelompok atau diskusi kelas.
Selain menguasai ilmu didaktik, seorang pendidik mempunyai kewajiban untuk (a) menciptakan suasana pendidikan  yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; (b) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (c) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Terkait dengan ketiga kewajiban pendidik ini, dapat dijelaskan melalui suatu ilustrasi berikut ini :
Guru dalam interaksi belajar mengajar berfungsi sebagai subjek yang membimbing siswa. Dan guru, dalam proses pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk siswa pada usia pendidikan dasar tidak mungkin dapat digantikan oleh perangkat lain, seperti televisi, radio, komputer dan lain sebagainya. Sebab, siswa adalah organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa.  Untuk itu guru bukanlah hanya berperan sebagai model atau teladan dari siswa yang diajarnya akan tetapi sebagai pengelola pembelajaran (manager of learning). Dengan demikian efektifitas proses pembelajaran terletak di pundak guru. Maka dari itu, guru sekurangnya harus berperan sebagai pengajar/instructional, pendidik/educational, dan pemimpin/managerial.
Sebagai pengajar guru harus memiliki keahlian khusus yaitu keterampilan mengajar, mengorganisasi lingkungan dalam kaitannya dengan siswa dan bahan pelajaran sehingga terjadi proses pembelajaran yang baik. Ia harus menyusun program pengajaran untuk jangka waktu tertentu, mengembangkan dan mengelola materi sehingga menimbulkan pengalaman belajar pada siswa, menyiapkan alat peraga yang dapat membantu terlaksananya proses pembelajaran, mengembangkan evaluasi yang tepat sehingga dapat mengukur pencapaian hasil belajar siswa. Sebagai pendidik, guru mempunyai tanggungjawab moral dalam membantu siswanya belajar dan berkembang ke arah kedewasaan menjadi pribadi mandiri, bertanggungjawab, bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan norma kehidupan. Guru perlu mengenal dan memahami siswa dan permasalahannya, bekerja sama dengan guru lain dan orang tua serta konselor atau staf ahli yang membantu perkembangan anak secara optimal sesuai kemampuannya.
Sebagai pemimpin guru harus jadi teladan/contoh, motivator,  dan pembimbing, misalnya kalau guru melarang siswanya merokok, guru terlebih dahulu harus mampu menunjukkan bahwa dia bukanlah seorang perokok. Dengan gaya kepemimpinan (otoriter, laizerfair, demokratis) yang digunakan secara tepat, guru dapat menciptakan suasana kondusif dan dinamis untuk belajar dengan baik, misalnya guru bisa mengajak para siswanya untuk bercanda, melucu, dan tertawa bersama.
Sebagai seorang yang profesional seorang guru harus memiliki pemahaman yang komprehensif tentang bidang studi yang diajarkanya, dan memiliki komitmen untuk senantiasa meningkatkan kualitas keilmuannya, baik dengan mengikuti pendidikan lebih lanjut, seminar-seminar, maupun pelatihan-pelatihan. Guru juga harus mampu berinteraksi sosial secara positif dengan orang lain, baik sesama guru, pimpinan sekolah, orang tua murid, murid dan berbagai pihak lainnya, hal ini dapat dilakukan guru dengan mengikuti berbagai kegiatan kemasyarakatan atau ikut serta dalam berbagai organisasi yang ada di lingkungannya. Dan  guru harus memiliki karakteristik pribadi yang mantap atau akhlak mulia, sebagai suri tauladan, atau figur moral bagi peserta didik, sifat yang harus dimiliki diantaranya ikhlas, sabar, jujur, rendah hati, disiplin, istiqamah, respek (hormat menghormati), antusias (bersemangat), dan memiliki motif yang tinggi untuk terus belajar, mencintai dan menyayangi anak didik, bersikap ramah, lemah lembut, adil, bertutur kata yang sopan, berpenampilan sederhana (sopan dan bersih), mau bekerja dengan orang lain dan bersikap percaya diri.
Terkait dengan karakteristik pribadi guru, Ngalim Purwanto (2003) mengemukakan sikap dan sifat-sifat baik yang harus dimiliki guru yaitu : adil, percaya dan suka kepada murid-muridnya, sabar dan rela berkorban, memiliki kewibawaan (gezag) terhadap anak, penggembira, bersikap baik kepada guru-guru lainnya, bersikap baik kepada masyarakat, benar-benar menguasai mata pelajaran, suka kepada mata pelajaran yang diberikannya, dan berpengetahuan luas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru agar pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan hasilnya efektif
1.   Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik
2.   Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagian-bagiannya secara khusus (dari umum ke khusus)
3.   Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara: (a) menyusun konsep sementara; (b) melakukan sharing untuk memperoleh masukan dan tanggapan dari orang lain; dan (c) merevisi dan mengembangkan konsep.
4.   Pembelajaran ditekankan pada upaya mempraktekan secara langsung apa-apa yang dipelajari.
5.   Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan pengetahuan yang dipelajari.
Selain itu, perlu dipahami bahwa proses pembelajaran berlangsung melalui tiga tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Berbagai aspek yang harus diperhatikan agar pembelajaran berlangsung dengan lancar dan hasilnya efektif diantaranya aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap), dan aspek psikomotor (keterampilan) yang harus dikuasai oleh peserta didik. Dan perlu juga diperhatikan waktu yang tersedia, metode yang akan digunakan dan tingkat kesulitan materi pelajaran.
Berikut ini adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran :
1. Menyusun Perencanaan Pembelajaran
(a) Menelaah tujuan mata perlajaran yang diampunya, berikut dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
(b) Merumuskan  indikator-indikator  yang  sesuai dengan setiap KD yang ada.
(c) Menyusun silabus dan RPP.
(d) Mempersiapkan   materi   pelajaran   dan   sumber-sumber   yang    relevan.
(e) Menelaah metode pembelajaran yang tepat.
(f) Mempersiapkan alat peraga (media pendidikan).
(g) Menyusun instrumen evaluasi (tes prestasi belajar).
2. Melaksanakan Pembelajaran.
(a) Apersepsi   (mengaitkan materi pelajaran yang terdahulu dengan pelajaran yang baru, yang akan disampaikan).
(b) Penyajian materi pelajaran (presentasi).
(c) Resitasi
(d) Evaluasi
3. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
(a) Menyusun instrumen tes (tertulis, lisan, atau praktik; uraian, atau objektif).
(b) Menggandakan tes yang telah disusun.
(c) Melaksanakan tes.
(d) Mengolah hasil tes setiap siswa.
(e) Menginformasikan hasil tes kepada siswa.
(f) Mengadministrasikan hasil tes.

Inilah sekelumit tugas dan tanggungjawab yang harus diemban oleh seorang guru agar proses pembelajaran berlangsung dengan lancar dan hasilnya efektif, semoga tulisan singkat ini dapat menjadi bahan renungan kita semua bahwa jadi guru itu tidak segampang yang dibayangkan oleh banyak orang.




Tidak ada komentar:

Sekedar Hiburan